5 Indikator Tren Terbaik Untuk Identifikasi Arah Pergerakan Harga

Trading tren adalah jenis gaya trading yang mencoba untuk mendapatkan keuntungan melalui analisis tren yang sedang berlangsung dalam arah tertentu menggunakan indikator tren.

Ketika harga suatu saham atau komoditas  bergerak ke arah tertentu, seperti naik atau turun, maka itu disebut tren.

Trader yang mengikuti trend trading memasuki posisi buy (long ) saat saham sedang tren naik. Sedangkan, trader tren memasuki posisi sell (short)  saat aset sedang tren turun.

Trader  tren mendapatkan keuntungan dari perdagangan dengan tren. Metode trading tren ini menangkap keuntungan melalui analisis momentum saham ke arah tertentu.

Indikator tren membantu para trader  dalam menganalisis apakah tren akan berlanjut atau sebaliknya.
Tentu saja, tidak ada satu pun indikator teknis yang akan membantu Anda mendapatkan keuntungan, trader  juga memerlukan manajemen risiko dan psikologi trading yang terdefinisi dengan baik.

Di bawah ini adalah 5 indikator tren terbaik yang paling banyak digunakan yang akan membantu para trader dalam melakukan analisis tren:

1. Rata-Rata Pergerakan (Moving Average):
2. SuperTrend:
3. Parabola SAR:
4. On-Balance Volume:
5. MACD (Moving Average Convergence, Divergence):

1. Rata-Rata Pergerakan:
Moving average adalah indikator tren yang menghaluskan data harga secara konstan dengan membuat harga rata-rata. Pada grafik harga, rata-rata bergerak adalah garis datar yang mengurangi variasi karena fluktuasi harga acak.

Rata-rata bergerak dapat berupa periode waktu apa pun – katakanlah 10 hari, 30 menit, satu minggu, atau periode waktu lain yang dipilih trader. Untuk trader tren jangka panjang, rata-rata pergerakan sederhana 200 hari, 100 hari, dan 50 hari adalah rata-rata pergerakan yang populer.




Ada banyak cara untuk berdagang dengan rata-rata bergerak:
Trader dapat menganalisis sudut rata-rata bergerak. Jika sebagian besar bergerak secara horizontal maka harganya berkisar.

Jika garis rata-rata bergerak miring ke atas, maka tren saat ini adalah tren naik. Namun, rata-rata bergerak tidak memprediksi nilai masa depan suatu saham atau pasangan mata uang forex; mereka hanya mengungkapkan apa yang dilakukan harga selama periode waktu tertentu.
Crossover adalah cara lain untuk menganalisis rata-rata bergerak. Trader dapat memplot rata-rata pergerakan 200 hari dan 50 hari pada grafik, sinyal beli terjadi ketika pergerakan 50 hari di atas 200 hari. Sinyal jual terjadi ketika 50-hari turun di bawah 200-hari.

2. SuperTrend:
Seperti namanya, Supertrend adalah indikator tren dan menunjukkan bahwa arah pergerakan harga di suatu pasar sedang tren,

Indikator super-tren diplot di atas atau di bawah harga penutupan. Indikator berubah warna, berdasarkan perubahan arah tren.

Jika indikator super trend bergerak di bawah harga penutupan, maka indikator berubah menjadi hijau dan memberikan sinyal beli. Jika tren super ditutup di atas, maka indikator menunjukkan sinyal jual dengan warna merah.

3. Parabola SAR:
Parabolic SAR adalah indikator tren terkenal lainnya yang menyoroti arah pergerakan sekuritas.
Pada grafik, indikator terlihat seperti serangkaian titik yang ditempatkan baik di atas atau di bawah bar harga.  Sebuah titik di bawah harga menunjukkan sinyal bullish dan titik di atas harga menunjukkan bahwa beruang memegang kendali dan momentum mungkin tetap turun.
Bila titik-titik tersebut berbalik arah maka hal tersebut menandakan bahwa akan terjadi potensi perubahan arah harga.

4. On-Balance Volume:
Indikator On-Balance adalah indikator  tren sekaligus indikator volume.
Indikator tren ini menghitung tekanan beli dan jual kumulatif dengan menambahkan volume pada hari-hari “naik” dan mengurangi volume pada hari-hari “turun”.
Adalah penting bahwa volume harus mengkonfirmasi tren. Kenaikan harga harus disertai dengan kenaikan OBV dan penurunan harga harus disertai dengan penurunan OBV.

5. MACD (Moving Average Convergence, Divergence):
MACD adalah salah satu indikator tren yang banyak digunakan yang terdiri dari MACD dan garis sinyal.
Crossover garis sinyal dapat memberikan sinyal beli dan jual kepada pedagang. Sinyal beli terjadi ketika garis MACD melintasi di atas garis sinyal dan sinyal jual terjadi ketika garis MACD melintasi di bawah garis sinyal.

Intinya:
Popularitas indikator tren ini lebih tinggi akhir-akhir ini karena adaptasi massal dari trading online. Semua indikator tren yang telah kita bahas di atas banyak digunakan tetapi harus diingat bahwa tidak ada indikator yang memberikan hasil akurat 100%. Indikator-indikator ini dapat dikombinasikan dengan indikator momentum dan volume lainnya untuk membangun pengaturan perdagangan yang baik.

Post a Comment

0 Comments
close
Banner iklan disini