Seperti yang Anda ketahui, ada dua jenis pergerakan harga, atau pasar:
(1) Pasar Trending dapat dilihat ketika harga bergerak ke atas atau arah ke bawah dengan sangat tajam. Ada uptrends dan downtrend.
(2) Dalam pasar ranging atau sideways, harga bergerak hampir horisontal. Dalam artian bahwa harga bergerak naik atau turun tidak terlalu kuat. Biasanya naik dan turun yang terbatas pada level support dan resistance dalam kisaran yang kecil.
Pasar sebagian besar waktu bergerak sideways dan pasar trending hanya sekitar 30% dari waktu. Jadi, trader yang trading berdasar pasar tren, harus bersabar dan menunggu tren untuk terbentuk. Mereka yang trading ketika pasar sideways, ada lebih banyak kesempatan bagi mereka. Mereka yang memiliki sistem trading yang memungkinkan untuk trading baik saat pasar trending dan sideways, bisa lebih menguntungkan daripada yang lain.
Perbedaan utama dari pasar Trending dan Sideways
Perbedaan utamanya adalah bukan dalam hal arah harga. Namun ada yang lebih penting dari itu, yaitu likuiditas dan volume.
Sebuah pasar mulai trending dan mengikuti arah tertentu karena volume uang yang lebih tinggi membanjiri pasar dari satu arah. Misalnya, ketika EUR / USD mulai naik kuat dan membentuk uptrend, itu berarti pelaku pasar utama membeli EUR terhadap USD. Mereka membayar USD untuk membeli EUR. Ini akan terus naik selama pelaku pasar terus membeli EUR terhadap USD.
Dan ketika harga turun, membentuk downtrend ketika pelaku pasar menjual EUR terhadap USD. Ini berarti mereka membayar EUR untuk membeli USD.
Apa yang terjadi jika mereka berhenti membeli?
Tentu, hal itu tidak pernah terjadi bahwa semua pelaku pasar berhenti membeli sepenuhnya. Beberapa dari mereka harus membeli untuk beberapa alasan. Tapi ketika kebanyakan dari mereka berhenti membeli, maka harga berhenti naik dan mulai bergerak sideways. Pasar akan bergerak naik dan turun dalam range yang tipis dan membentuk horisontal channel.
Jadi, harga bergerak sideways ketika volume uang yang disuntikkan ke pasar jauh lebih rendah. Ini adalah kondisi yang berlawanan dengan pasar trending. Sebuah pasar trending jauh lebih cair karena uang masuk dan keluar sangat berlimpah.
Apa yang harus Traders Lakukan?
Traders selalu menunggu terbentuk setup yang kuat untuk mengambil keputusan memasuki pasar, tidak peduli apakah pasar trending atau sideways.
Pola reversal candlestick yang kuat juga bekerja di pasar sideways. Ketika harga mencapai range level resistance, dan kemudian terbentuk Dark Cloud Cover, kita bisa melakukan short. Sedangkan ketika harga mencapai range level support. Dan terdapat Pola Bullish Engulfing atau Piercing Line maka kita dapat mengambl posisi long.
Ketika terbentuk pola candlestick reversal yang kuat pada pasar sideways setelah pasar trending yang kuat, kita tahu bahwa itu adalah sinyal terjadinya tren untuk berbalik arah, terutama saat harga telah bergerak sideways untuk waktu yang lama.
Lihatlah Dark Cloud Cover yang terbentuk pada chart daily GBP / CAD pada 2014/08/06, dimana terjadi harga turun lebih dari 850 pips. Kondisi ini terbentuk ketika pasar telah bergerak sideways untuk waktu yang lama, setelah uptrend terlalu kuat:
Setup perdagangan yang kuat seperti di atas, adalah setup perdagangan yang bekerja terbaik di pasar sideways.
Namun, ketika terbentuk setup perdagangan yang kuat saat volume pasar turun dengan tiba-tiba, itu berarti pelaku pasar utama baru saja memasuki pasar dan memicu beberapa transaksi besar. Itu adalah pertanda bahwa pasar akan bergerak dan terjadi breakout.
Setup perdagangan yang lemah pada pasar sideways adalah berisiko, karena jika Anda melakukannya sebagai pedagang ritel, maka Anda tidak mengikuti pelaku pasar utama. Anda mengikuti pelaku minor yang tidak bisa membuat harga bergerak kuat, dan tidak bisa menentukan arah pasar.